Dalam beberapa tahun terakhir, kebangkitan ekstremisme online semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Salah satu kelompok paling terkenal yang menyebarkan kebencian dan kekerasan adalah Laskar89, sebuah kelompok yang memperoleh banyak pengikut di platform media sosial.
Laskar89, yang diterjemahkan menjadi “Prajurit ’89,” adalah kelompok online yang mempromosikan pandangan ekstremis dan menghasut kekerasan terhadap kelompok minoritas di Indonesia. Kelompok ini dikenal karena retorikanya yang agresif dan penuh kebencian, menargetkan kelompok etnis dan agama minoritas, serta mereka yang tidak menganut keyakinan ekstremis mereka.
Kelompok ini didirikan pada tahun 2015 oleh sekelompok kecil individu yang memiliki ideologi yang sama yaitu kebencian dan intoleransi. Sejak itu, Laskar89 semakin besar dan berpengaruh, menggunakan platform media sosial seperti Facebook dan Twitter untuk menyebarkan pesan kebencian dan menghasut kekerasan terhadap musuh-musuh mereka.
Salah satu aspek yang paling mengkhawatirkan dari Laskar89 adalah penggunaan platform online untuk merekrut dan meradikalisasi anggota baru. Kelompok ini diketahui menyasar individu-individu yang rentan, khususnya kaum muda, yang mungkin rentan terhadap pandangan ekstremis mereka. Melalui kombinasi propaganda, misinformasi, dan penyebaran rasa takut, Laskar89 telah mampu menarik banyak orang yang memiliki pemikiran serupa dan bersedia melakukan tindakan kekerasan atas nama tujuan mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, Laskar89 dikaitkan dengan sejumlah insiden kekerasan di Indonesia, termasuk penyerangan terhadap kelompok agama minoritas, jurnalis, dan aktivis politik. Kelompok ini juga dituduh menyebarkan informasi palsu dan menghasut kebencian serta kekerasan terhadap mereka yang menentang pandangan ekstremis mereka.
Meskipun ada upaya pemerintah Indonesia untuk menindak ekstremisme online, kelompok seperti Laskar89 terus beroperasi tanpa mendapat hukuman, menyebarkan pesan kebencian dan kekerasan ke khalayak yang lebih luas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar mengenai potensi kekerasan dan ketidakstabilan lebih lanjut di negara ini.
Menanggapi meningkatnya ekstremisme online, organisasi masyarakat sipil dan kelompok hak asasi manusia di Indonesia menyerukan peraturan yang lebih ketat terhadap platform media sosial dan meningkatkan upaya untuk memerangi ujaran kebencian dan hasutan untuk melakukan kekerasan secara online. Pendidikan yang lebih luas dan inisiatif peningkatan kesadaran juga diperlukan untuk melawan penyebaran pandangan ekstremis dan meningkatkan toleransi dan pemahaman dalam masyarakat Indonesia.
Kesimpulannya, Laskar89 adalah grup online berbahaya yang menyebarkan kebencian dan kekerasan di Indonesia. Sangat penting untuk mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok tersebut dan untuk mempromosikan budaya perdamaian dan toleransi di negara ini. Hanya melalui upaya bersama untuk memerangi ekstremisme dan meningkatkan rasa hormat terhadap keberagaman, Indonesia dapat berharap untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis bagi seluruh warga negaranya.
